Minggu, 30 Oktober 2016

Nilai Budaya di Orang-orang Semakin Luntur

http://caralangsing.net/cara-pemesanan-smart-detox/

Nilai Budaya di Orang-orang Semakin Luntur

 BANDUNG, - Nilai-nilai budaya lokal saat ini semakin luntur, bahkan juga menghilang di orang-orang. Kecenderungan ini nyaris tampak dalam pelbagai peri-kehidupan, baik sosial, politik, ataupun hukum. Dibutuhkan buda yawan tangguh sebagai katalisator pergantian jaman. Hal semacam itu mengemuka didalam Diskusi bertopik Budayawan di Tengah Arus Jaman, Senin (2/11) di Bale Rumawat, Kampus Padjadjaran. Diskusi untuk kembali kenang penyair WS Rendra ini di hadiri pem bicara Rektor Unpad Ganjar Kurnia, budayawan Acil Bimbo, serta dosen Unpad Yesmil Anwar dan Miranda Risang Ayu. Dengan cara gamblang, Acil Bimbo menyampaikan, orang-orang kita sekarang ini tengah alami rusaknya dari segi budaya. Yang lebih menguasai nampak sekarang ini yaitu ciri-ciri egois, individualis, konsumtif, kehilangan nasionalisme, krisis kreatif dalam berseni. Nilai-nilai budaya semakin tergeser, ucap pendiri Bandung Spirit ini. Ia juga cemas, anekdot yang menyebutkan, Bila menginginkan mengakibatkan kerusakan bangsa, leburkan saja budayanya saat ini benar-benar tengah berlangsung.  Dulu, Bandung di kenal sebagai kota budaya, kota intelektual serta kota perjuangan. Hari ini, itu semuanya sudah beralih. Yang tampak cuma Bandung kota outlet, ucapnya mencontohkan lebih dominannya aspek ekonomi dari pada unsur budaya sekarang ini. Menurut dia, lunturnya budaya otomatis di pengaruhi oleh tingkah laku tv kita. Budaya di TV memperoleh jumlah yang begitu minimum dengan argumen rendahnya rating. Saat ini, lebih bernilai isu serta sinetron daripada tontonan budaya, ucapnya. Lebih kronis lagi, lunturnya nilai-nilai budaya berlangsung juga di kehidupan hukum. Saat ini, tolong tunjuk tangan, adakah yang ada disini tak normal, mengolah SIM tak lewat cara nembak? Berikut ironi budaya hukum kita. Yg tidak nembak, malah dikira tak normal, ucapnya. Budaya kesadaran hukum orang-orang, ucap dosen Fakultas Hukum Unpad ini, saat ini ada di titik paling rendah, bila tak dapat disebutkan telah mati. Beberapa pelanggar ironisnya malah beberapa pembuat hukum. Budaya kita tak jalan lantaran nuansa politiknya lebih kuat, ucapnya. Mercu suar Menurut dia, orang-orang Indonesia sekarang ini memerlukan sosok seperti Soekarno yang dapat jadi mercu suar bagian hukum. Budayawan, menurut dia, dapat jadi seperti oksigen yang vital didalam badan. Satu diantara budayawan besar yang pantas kita tiru yaitu Rendra, papar Acil Bimbo. Untuk dapat jadi contoh orang-orang, Ganjar Kurnia menyampaikan, budayawan serta seniman dituntut lebih aktif di orang-orang. Tak akan asik hidup dengan dunianya sendiri. Perguruan tinggi seperti Unpad dapat jadi instansi ideal yang mengawal sistem pergantian di orang-orang. Tak ketinggal, Miranda Ayu juga turut mengutamakan makna utamanya budayawan dalam kehidupan hukum orang-orang. Orang-orang kita memerlukan orang yang berkarakter yang dapat jadikan contoh. Budayawan yaitu orang yang pas lantaran mereka sensitif dengan nilai-nilai. Mereka tidak cuma sebagai pemberi sinar, tetapi juga berikan alternatif-alternatif pemecahan satu masalah, katanya. Dalam acara ini, Acil Bimbo pernah menyanyikan Lagu Jual Beli yang liriknya di ambil dari puisi Taufiq Ismail. ... Semuanya sudah terjual, semuanya sudah tergadai. Masihlah ada satu mungkin, yakni harga diri serta kehormatan. Namun, saat di cari, tak ada lagi, tak ada lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar